May 28, 2017

Ku temukan JawabMu dari Mentoring

Gambar Ilustrasi

Gambar Ilustrasi Mentoring

Aku belum pernah mengenal kata mentoring sebelumnya, sampai suatu ketika aku mengikuti salah satu acara yang diadakan oleh Mizan. Dari sana, aku menjadi mengerti berbagai hal tentang mentoring, tujuan mengapa harus mentoring, manfaat mentoring, hingga bagaimana cara memotivasi diri untuk mengikuti mentoring. Namun, seperti mahasiswa lainnya aku tak menaruh minat untuk mengikuti mentoring. Jika idealnya seseorang mengikuti mentoring satu minggu sekali, maka aku hanya mengikuti beberapa pertemuan saja, itupun aku tidak pernah fokus menyimak karena sibuk dengan HP sendiri. Sisanya aku selalu membuat alasan agar bisa bolos mentoring. Aku hanya berfikir bagaimana cara untuk mengembangkan bakatku dan mencoba berbagai hal baru di kampus sebagai seorang aktivis saat itu. Bisa dikatakan kehidupanku di kampus saat itu hanyalah berkutat pada kuliah, bermain dan berorganisasi saja.

Hingga suatu ketika…

Aku telah menjadi salah satu ketua orgnisasi seni di kampus, dan aku berada di titik jenuh. Aku merasa organisasi yang kupimpin berantakan, komunikasi yang kurang baik, manajemen waktu yang kacau dan berbagai hal lain yang menyebabkan keadaan semakin memburuk. Bahkan hubungan dengan teman-teman kos ku tak berjalan dengan baik. Padahal mereka begitu peduli, mengkhawatirkanku, bahkan tak jarang mereka menanyai tentang keadaanku, tapi aku acuhkan mereka dengan jawaban apa adanya. Ah..betapa egoisnya hatiku kala itu. Aku sadar, tapi aku tak tahu apa penyebabnya. Hatiku seolah mencari jawaban dan terus bertanya, “ Ada apa dengan diri ini?

Mungkin inilah yang dinamakan hidayah dari Allah. Lewat ajakan teman kosku, aku tiba-tiba teringat mentoring. Iya mentoring. Salah satu agenda yang sering aku tinggalkan sebelumnya, yang bahkan aku selalu mencari alasan untuk menginggalkannya. Akhirnya aku pun mencoba mengikuti mentoring kembali.

Berbeda dengan sebelumnya, kali ini aku mengikuti mentoring dengan penuh perhatian. Entah bagaimana, aku merasa apa yang disampaikan pementorku adalah jawaban yang selama ini aku cari, penyebab dari masalah yang selama ini terjadi. Ternyata aku terlalu lama terbuai keadaan hingga membuatku rukhiyahku makin memburuk. Sungguh rasanya tertampar sekali hati ini. Aku sungguh menyesalinya

Akhirnya seusai mentoring, aku mulai bertekad memperbaiki keseharianku. Di mulai dari ibadah seperti shalat, pola komunikasi, kegiatan organisasi, sampai dengan waktu belajarku. Aku juga mulai biasa mengatur waktu, salah satunya adalah membiasakan diri bangun shubuh dan ini membuatku menjadi orang yang lebih produktif dalam berkegiatan. Walaupun memang tidak langsung berubah, tetapi minimal aku terus berproses untuk menjadi lebih baik. Aku juga mengikuti kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, mengurangi kebiasaan-kebiasaan buruk dan terus berkumpul dengan lingkungan yang baik. Pementorku sering berkata “Wajar kalo iman kita naik turun, yang penting cari lingkungan yang baik agar bisa saling menguatkan”.

Seiring berjalannya waktu, kini kegiatan kuliah dan organisasi yang aku ikuti semakin membaik.Aku bahkan hampir tidak pernah meninggalkan mentoring, kecuali ada hal yang benar-benar darurat. Bagiku mentoring telah menjadi candu, dan tidak ada alasan lagi bagiku untuk tidak mengikutinya. Ah, sekali lagi aku hanya bersyukur Allah mempertemukanku dengan mentoring ini. Semoga orang lain juga bisa mendapatkan hal yang sama seperti yang aku rasakan saat ini. Aamin.

Terimakasih mentoring.