Semarang, 15/April/2017 – Sudah menjadi sunnatullah bahwa sejatinya manusia Allah ciptakan ke muka bumi sebagai khalifah yang memimpin dunia. Dan kekhalifahan itu pun sifatnya hanya sementara, ia akan selalu silih berganti dari generasi ke generasi meninggalkan jejak kejayaan zaman. Roda pergantian generasi ini akan senantiasa bergerak laju sesuai dengan kehendak aturan-Nya. Selaras dengan firman-Nya dalam Surat Yunus Ayat 14 yang artinya, “Kemudian kami jadikan kalian (umat Muhammad) sebagai generasi pengganti di bumi ini, setelah mereka (umat terdahulu), agar kami melihat bagaimana kalian berbuat”
Keemasan masa yang kita rasakan hari ini adalah buah perjuangan para pendahulu yang telah lebih dulu menancapkan tonggak kebaikannya di muka bumi. Karena sejatinya, apa yang kita rasakan hari ini adalah hasil keringat dan cucuran darah para syuhada di masa lampau, sedangkan masa mendatang adalah tergantung apa yang kita lakukan di masa sekarang. Tugas setiap generasi adalah menjaga tradisi perjuangan yang telah dimulai oleh para pendahulunya. Kemudian, meneruskan dan mewariskan estafet kebaikan kepada generasi penerus berikutnya.
Begitupun , dalam perjalanan dakwah kampus. Khususnya di Universitas Diponegoro. Waktunya sangatlah singkat. Tak akan selamanya para aktivis dakwah terus menerus berada dalam lingkungan kampus. Sayap dakwah harus segera dikepakkan agar kebermanfaatannya bisa dirasakan hingga titik nadir terendah masyarakat. Sehingga, sudah semestinya lahir generasi-generasi berikutnya yang menggantikan dan meneruskan amanah kebaikan dari risalah kenabian. Simpul dakwah harus terus-menerus terikat kuat tidak boleh terputus karena hilangnya generasi.
Untuk itu, lahirlah “Mentoring” sebagai konsepsi pembinaan generasi-generasi pelanjut dakwah berikutnya. Dengan bahasa yang santun dan lugas keindahan Islam disampaikan. Para mentor (pembina) begitu dekat dan bersahabat membina para menteenya (binaannya). Dakwah di transformasikan lewat hati dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Para mentee akan dibuat nyaman berlama-lama dalam atmosfer kebaikan ini yang nantinya akan melahirkan pemangku-pemangku beban dakwah kampus berikutnya. Mentoring bak rumah peradaban dan pembinaan yang siap mencetak pemuda-pemuda pelanjut dakwah kebaikan. Agar sampai pada tujuan yang diharapkan, maka perlu adanya kesiapan dari berbagai elemen yang bergerak di Mentoring. Terkhusus, Pementor. Karena ia sangat memiliki peran vital dalam mentoring. Ia yang terjung langsung membina dan menyampaikan kalam-kalam Allah kepada para menteenya agar lurus dalam berkehidupan.
Seleksi Akbar Pementor hadir sebagai sarana dalam menyiapkan para calon-pementor Universitas Diponegoro berikutnya. Akan banyak tahap yang harus dilewati oleh mereka untuk menjadi seorang pementor. Mengingat begitu pentingnya peran pementor sehingga seleksi yang dilakukan pun sangatlah ketat. Insya Allah, Seleksi Akbar Pementor yang diselenggarakan oleh LDK Insani Universitas Diponegoro akan kembali hadir. Untuk itu kami memanggil para calon pementor terbaik undip untuk ikut serta bergabung dalam gerbong kebaikan ini. Pelaksanaannya sendiri Insya Allah akan terselenggara pada tanggal 22-23 April 2017 dan 29-30 April 2017 yang bertempat di Masjid Kampus Undip. Mari bergabung dan jadilah pelopor-pelopor kebaikan di Kampus Peradaban Universitas Diponegoro. Karena membina sejatinya kita sedang membangun peradaban untuk lahirnya pemuda-pemuda hakiki yang cinta Allah dan Rasul-Nya. Dan senantiasa berpedoman pada Al quran dan Al Hadist.