Ikhwah fillah rahimakumullah, sahabat Insani yang mulia dan InsyaAllah dimuliakan oleh Allah SWT. Pahlawan merupakan sosok yang sudah tak asing bagi kita, karena sejak kecil sudah banyak
cerita yang kita terima dari orang tua dan bapak ibu guru kita di sekolah. Siapakah Pahlawan?? Maka, apa yang terbesit dalam benak antum jika pertanyaan ini melontar di posisi antum sebagai mahasiswa?. Oke… pahlawan, setidaknya merupakan sosok yang memiliki jasa terhadap negara dan bangsanya. Ambil contoh, Pangeran Diponegoro yang namanya diabadikan ke-dalam nama almamater kita tercinta Universitas Diponegoro.
Sosok pangeran diponegoro yang digambarkan sebagai se
orang yang baik hati, serta memperjuangkan nilai dasar-dasar kehidupan merupakan sifat kepahlawanan yang telah tertanam dalam hati sanubari. Perjuangan dengan tujuan pengangkatan harkat dan martabat bangsa dan negara, menjadi bekal utama menentukan visi dan misi perjuangan. Pahlawan juga bukan pribadi yang bertindak arogan, namun pahlawan merupakan pribadi yang bergerak dan bertindak melalui pemikiran dan pertimbangan. Pergerakan yang dibangun seorang pahlawan ialah untuk meninggikan harga diri bangsa secara tulus dan membaktikan diri untuk kesejahteraan negeri, seperti Pangeran Diponegoro yang melepaskan jabatannya, serta harta maupun jiwanya hanya untuk kemerdekaan dan kesejahteraan rakyat Indonesia saat itu.
Sahabat Insani yang mulia, gelar pahlawan bukanlah hanya milik pa
ra pendahulu kita saja yang mengorbankan harta jiwanya untuk mengusir penjajah dan mewujudkan kemerdekaan bangsa. Semangat perjuangan dan ketulusan membangun bangsa patut kita contoh dan terapkan, karena hakekat kepahlawanan bukanlah hanya sekedar dapat mengalahkan musuh dan membebaskan negeri dari kemerdekaan saja, namun tujuan utamanya ialah mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara, mensejahterakan penduduknya, serta mencerdaskan bangsa dari kebodohan dan kemelaratan.
Tugas kita sebagai Insan yang mulia, sekarang tak lagi berperang menggunakan senjata untuk mengusir penjajah. Tuntutan dan harapan ibu pertiwi sekarang ialah bagaimana cara kita untuk mempersatukan dan mensejahterakan masyarakat, ditengah arus liberalisme, prularisme maupun sekularisma. Negeri ini butuh anak negeri yang mampu membangun lapangan usaha, negeri ini butuh pemimpin yang mampu memberi teladan, mampu
mengrahkan dan membutuhkan sosok yang mampu tampil dengan membawakan nilai-nila budaya bangsa.
Ikhwah fillah yang mulia, Kalian pula-lah calon Pahla
wan negeri ini yang memegang harapan besar ibu pertiwi untuk kegemilangan dan tegaknya kebenaran serta kesejahteraan. Kita harus sadar bahwa pikiran dan konstribusi kita sangat diharapkan negeri supaya mampu berdiri sendiri di atas kaki sendiri melalui kecerdasan anak negeri. Sudah saatnya kita membuka cakrawala ikhwah muslim dan muslimah Indonesia bahwa di negeri ini terdapat surga penghidupan, sehingga mereka tak lagi mengagungkan pekerjaan menjadi TKI. Kita akan sulit menerka ke arah mana kegalauan bangsa ini akan berujung, jika mutiara-mutiara negeri ini senantiasa bertaburan ke luar negeri dan berkembang di sana. Pahlawan hari ini, merupakan pemikir ulung yang mampu mengatasi permasalahan dan konflik dalam negeri menggunakan fikiran dan tindakan nyata dalam bentuk belajar, kerja, maupun merintis penciptaan lapangan kerj
a untuk kesejahteraan bersama, sebangsa dan setanah air.(Bagus)