November 26, 2013

AWAS!!! HATI-HATI TERHADAP PEMIKIRAN KAUM SEPILIS (SEKULARISME, PLURALISME, LIBERALISME)

Sekularisme agama adalah memisahkan urusan dunia dari agama, agama hanya digunakan untuk mengatur hubungan pribadi dengan Tuhan, sedangkan hubungan sesama manusia diatur hanya dengan berdasarkan kesepakatan sosial.

Pluralisme agama adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relatif, oleh sebab itu setiap pemeluk agama tidak boleh mengkalim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama lain salah. Pluralisme agama juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup berdampingan di surga.

Liberalisme agama adalah memahami nash-nash agama (al-Qur’an dan Sunnah) dengan menggunakan akal pikiran yang bebas, dan hanya menerima doktrin-doktrin agama yang sesuai dengan akal pikiran semata.

Tidak bisa dipungkiri bahwa negara Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai macam agama (Pluralitas Agama). Pluralitas agama itu telah terjadi sejak lama di Indonesia dan antar umat beragama telah hidup berdampingan. Pada suatu daerah dimana umat Islam menjadi mayoritas, kerukunan antar umat beragama pasti akan terjaga, selama umat agama non-islam tidak “mengganggu” umat islam.

Islam adalah agama yang eksklusif terhadap agama lain dalam hal akidah, dalam arti Islam dilarang mencampuradukkan akidah agama Islam dengan agama selain Islam. Namun untuk hal selain akidah, seperti bermuamalah dan bersosial, Umat Islam diperintahkan untuk berbuat baik dan berlaku adil, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim.” (QS. Al-Mumtahanah [60] : 8-9)

Berkembangnya pemikiran SEPILIS di Indonesia yang banyak digaungkan oleh lembaga-lembaga liberalis seperti Jaringan Islam Liberal (JIL), Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), Wahid Institute, Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), dan lembaga sejenisnya telah membawa dampak pemikiran yang tidak sejalan dengan akidah Islam. Lembaga ini giat menyebarkan paham SEPILIS dengan berkedok HAM dan kebebasan berdemokrasi, yang pada akhirnya paham ini mengaburkan pemahaman sebagian umat Islam dari ajaran Islam yang sesungguhnya.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam Musyawarah Nasional MUI pada tanggal 26-29 Juli 2005 telah mengeluarkan fatwa yang tertuang dalam Keputusan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor : 7/Munas VII/MUI/11/2005 bahwa umat Islam HARAM mengikuti paham Pluralisme, Sekularisme, dan Liberalisme agama. Oleh karena itu, UKM Insani Undip sebagai Lembaga Dakwah Kampus Undip bersama Lembaga Dakwah Fakultas dan Jurusan memberikan peringatan kepada saudara-saudara seiman agar berhati-hati dan berusaha keras untuk menghindari paham SEPILIS, sebagai respon atas diadakannya Kuliah Umum bersama Ulil Absar Abdalah dengan tema “Masa Depan Kebebasan Beragama di Indonesia” yang diadakan oleh BEM dan Senat Mahasiswa Fisip.

Ketua Insani Undip 2013

Lukas Santoro

@INSANIUNDIP #undiptanpajil

November 20, 2013

Pengumuman Pendaftaran Calon Ketua INSANI 2014

Assalamu’alaikum.

Terkait estafet dakwah kampus, UKM INSANI Universitas Diponegoro  akan mengadakan Muktamar 2013. Kami memberitahukan kepada seluruh Rohis Fakultas Universitas Diponegoro, bahwa :

  1. Akan diadakan Pemilihan Ketua Umum Insani 2014 dengan tahapan pemilihan dimulai bulan November minggu ke 3 hingga bulan Desember 2013.
  2. Setiap Rohis Fakultas WAJIB mengirimkan maksimal 2 (dua) nama bakal calon Ketua Umum Insani 2014.
  3. Muktamar Insani 2013 insya Allah akan dilaksanakan pada tanggal 14-15 Desember 2013

Keterangan lebih lanjut dan formulir pendaftaran calon mas’ul INSANI 2014 dapat diunduh di sini atau di sini (mirror)

blog-image

Memahami arti Kepahlawanan Masa Kini

Ikhwah fillah rahimakumullah, sahabat Insani yang mulia dan InsyaAllah dimuliakan oleh Allah SWT. Pahlawan merupakan sosok yang sudah tak asing bagi kita, karena sejak kecil sudah banyak

 cerita yang kita terima dari orang tua dan bapak ibu guru kita di sekolah. Siapakah Pahlawan?? Maka, apa yang terbesit dalam benak antum jika pertanyaan ini melontar di posisi antum sebagai mahasiswa?. Oke… pahlawan, setidaknya merupakan sosok yang memiliki jasa terhadap negara dan bangsanya. Ambil contoh, Pangeran Diponegoro yang namanya diabadikan ke-dalam nama almamater kita tercinta Universitas Diponegoro.

Sosok pangeran diponegoro yang digambarkan sebagai se

orang yang baik hati, serta memperjuangkan nilai dasar-dasar kehidupan merupakan sifat kepahlawanan yang telah tertanam dalam hati sanubari. Perjuangan dengan tujuan pengangkatan harkat dan martabat bangsa dan negara, menjadi bekal utama menentukan visi dan misi perjuangan. Pahlawan juga bukan pribadi yang bertindak arogan, namun pahlawan merupakan pribadi yang bergerak dan bertindak melalui pemikiran dan pertimbangan. Pergerakan yang dibangun seorang pahlawan ialah untuk meninggikan harga diri bangsa secara tulus dan membaktikan diri untuk kesejahteraan negeri, seperti Pangeran Diponegoro yang melepaskan jabatannya, serta harta maupun jiwanya hanya untuk kemerdekaan dan kesejahteraan rakyat Indonesia saat itu.

Sahabat Insani yang mulia, gelar pahlawan bukanlah hanya milik pa

ra pendahulu kita saja yang mengorbankan harta jiwanya untuk mengusir penjajah dan mewujudkan kemerdekaan bangsa. Semangat perjuangan dan ketulusan membangun bangsa patut kita contoh dan terapkan, karena hakekat kepahlawanan bukanlah hanya sekedar dapat mengalahkan musuh dan membebaskan negeri dari kemerdekaan saja, namun tujuan utamanya ialah mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara, mensejahterakan penduduknya, serta mencerdaskan bangsa dari kebodohan dan kemelaratan.

Tugas kita sebagai Insan yang mulia, sekarang tak lagi berperang menggunakan senjata untuk mengusir penjajah. Tuntutan dan harapan ibu pertiwi sekarang ialah bagaimana cara kita untuk mempersatukan dan mensejahterakan masyarakat, ditengah arus liberalisme, prularisme maupun sekularisma. Negeri ini butuh anak negeri yang mampu membangun lapangan usaha, negeri ini butuh pemimpin yang mampu memberi teladan, mampu

mengrahkan dan membutuhkan sosok yang mampu tampil dengan membawakan nilai-nila budaya bangsa.

Ikhwah fillah yang mulia, Kalian pula-lah calon Pahla

wan negeri ini yang memegang harapan besar ibu pertiwi untuk kegemilangan dan tegaknya kebenaran serta kesejahteraan. Kita harus sadar bahwa pikiran dan konstribusi kita sangat diharapkan negeri supaya mampu berdiri sendiri di atas kaki sendiri melalui kecerdasan anak negeri. Sudah saatnya kita membuka cakrawala ikhwah muslim dan muslimah Indonesia bahwa di negeri ini terdapat surga penghidupan, sehingga mereka tak lagi mengagungkan pekerjaan menjadi TKI. Kita akan sulit menerka ke arah mana kegalauan bangsa ini akan berujung, jika mutiara-mutiara negeri ini senantiasa bertaburan ke luar negeri dan berkembang di sana. Pahlawan hari ini, merupakan pemikir ulung yang mampu mengatasi permasalahan dan konflik dalam negeri menggunakan fikiran dan tindakan nyata dalam bentuk belajar, kerja, maupun merintis penciptaan lapangan kerj

a untuk kesejahteraan bersama, sebangsa dan setanah air.(Bagus)

blog-image

2nd (Second) GREAT MUSLIMAH TRAINING (GMT)

Assalammu’alaikum wr wb

Kita akui saat ini kontribusi wanita dalam membangun Indonesia memang sangat di butuhkan, baik dalam dunia politik, ekonomi, sosial, budaya. Hal itu yang melatarbelakangi Kemuslimahan Insani mengambil tema “Revitalisasi Wanita dalam Membangun Indonesia” pada acara 2nd Great Muslimah Training atau biasa di sebut 2nd GMT.

2nd GMT yang di selenggarakan pada hari sabtu 26 Oktober 2013 di Aula Dekanat FPIK Undip, merupakan acara pelatihan bagi muslimah untuk mengupgrade dan mengenali potensi nya sebagai seorang muslimah, acara ini diselenggarakan setiap tahun sekali, oleh Kemuslimahan Insani Undip. Dalam kesempatan kali ini kemuslimahan Insani menghadirkan pembicara yang “dahsyat dan super-super dahsyat” di antaranya Bu Nurul Hidayati Ketua PP Salimah Pusat, Ustadzah Hardiani Julansari Humas Salimah Jateng dan Mba Ninin Kholida Trainer dan Ketua Family Semarang Center. Alhasil acara ini di ikuti oleh 96 orang peserta yang berasal dari Undip dan luar Undip (Polines, Udinus, UMK), para peserta sangat antusias mengikuti acara tersebut.

Materi pertama tentang Urgensi dan Peran wanita dalam Dakwah yang disampaikan ustadzah Hardiani Julansari (Humas Salimah Jateng), materi kedua Akhlak seorang Daiyah yang disampaikan oleh Bu Nurul Hidayati (Ketua PP Salimah Pusat), sebelum masuk ke materi 3 ada Focus Group Discussion (FGD) yang dipimpin langsung oleh ketua Kemuslimahan Insani Undip Maya Rizki Analia (Mahasiswi FIB/Sejarah Undip) dan dilanjut dengan materi ke tiga tentang Public Speaking disampaikan oleh Mba Ninin Kholida (Trainer & Ketua Family Semarang Center).

Harapannya dari panitia dengan acara 2nd GMT ini, bisa menumbuhkan semangat para muslimah di tanah air untuk bergerak atau berkontribusi dalam pembangunan Indonesia, dengan ditumbuhkan kesadaran para muslimah akan kewajiban dakwah, etika atau akhlak seorang daiyah bekal kelak nanti menjadi seorang aktivis wanita tidak lupa dengan seharusnya akhlaq seorang muslimah, dan dilatihnya kemampuan public speaking seorang muslimah mampu berbicara di depan dengan baik.

Wassalammu’alaikum wr wb

(By. Maya Rizki Analia/ Ketua Kemuslimahan Insani)

Proudly powered by WordPress | Theme: Spiko by Spicethemes