July 17, 2013

“Pementor Yang Ideal” Bersama Ust. Djoko Priyatno

Sabtu (13/7/13) Taujih oleh Ust. Djoko pada pertemuan Training Akbar Pementor “TAP” di Fakultas PSIK-Undip Tembalang. Biarlah nikmat hidup, sehat, makan, minum itu lepas, tapi iman dan Islam jangan sampai lepas sampai ruhiyah dicabut. Sebaik-baik syukur terhadap Allah adalah meningkatkan amal, sebaik-baik manusia adalah yang bertaqwa. Islam mulanya asing, tidak umum, aneh dan pada akhirnya akan kembali asing dan dalam keterasingan.

Manusia menyukai zona Aman- Sebelum memasuki dunia, manusia hidup di dalam rahim, tempat yang kokoh dan semua kebutuhan si jabang bayi terpenuhi, fasilitas lengkap, nyaman, oksigen ada, namun ketika dilahirkan menagis dan pasif karena dipaksa hidup di dunia dan dikeluarkan dari dunianya. Akhirnya, manusia hidup di dunia yang sebelumnya tidak diketahuinya. Hidup dan kehidupan itu sementara, oleh karena itu harus jelas apa yang harus kita lakukan, serta jangan hanya berdian di dunia dan menikmati keindahannya tanpa mempersiapkan untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya.

Perjalanan manusia ialah (rahim-dunia-akhirat) sehingga amat merugi yang hanya menumpuh harta di dunia, karena kenikmatan dunia hanya dapat dinikmati di dunia. Dunia adalah tempat membawa bekal di akhirat, maka salah alamat jika kita menumpuk harta didunia. Setelah didunia, manusia akan sampai pada alam barzah, dimana ruhnya didekatkan dengan tempat yang akan ditempatinya. Bagi yang baik, maka ia didekatkan dengan syurga sehingga ingin disegerakan kiamat. Namun sebaliknya, ruh orang-orang yang ingkar akan didekatkan ke neraka dan ia akan meminta supaya ditunda terjadi kiamatnya.

Ramadhan luar biasa tapi hanya sedikit yang dapat merasakannya. Orang-orang yang dapat menikmati indahnya ramadhan adalah orang-orang yang langka dan harus dilestarikan. Siapa lagi kalau bukan Allah yang melestarikan, maka sangat beruntunglah dan luar biasa bagi mereka yang dijaga langsung oleh Allah.

Islam adalah jebakan- ketika lahir, tiba-tiba lahir dalam keluarga islam dan suasana Islam. Ketika terjebak, maka pahamilah jebakannya dan pahamilah bahwa jebakan itu adalah kebaikan. Tidak semua yang mengaku seorang muslim, siap berdagang dengan Allah, maka belilah dirimu dengan beribadah yang luar biasa. Sebaik-baik jual beli adalah membela agama Allah, semua muslim bersaudara dan sangat tidak pantas ketika saudaranya disakiti kita diam saja.

Mukmin merupakan tingkatan muslim yang lebih tinggi lagi. Dari sekian banyak manusia, yang masuk ke dalam surga hanya sedikit, maka dimana posisi kita harus sudah dibaca mulai dari sekarang. Ciri-ciri penghuni surga harus mulai digali dan dicaritahu. Jangan pernah menyia-nyiakan waktu, sebagaimana peringatan Allah dalam surat Al-Asr. Keimanan berbanding lurus dengan semangat, dan berlaku naik turun. Maka, ketika naik maka usahakan semaksimal mungkin, dan ketika turun usahakan sekecil mungkin sehingga kurvanya relatif meningkat.

Beribadah dan beramal jangan sendirian, tapi harus berjamaah. Namun juga, harus punya prinsip. Tugas kita sebagai pejuang dakwah adalah mengajak dan menyampaikan perintah Allah, jika ajakan kita tak dihiraukan maka tinggalkan saja, yang penting kita sudah ada alasan untuk menjawab pertanyaan dari Allah nantinya. Jangan membuat orang yang mau beragama menjadi takut, jangan pula suka menghakimi karena tingkatan setiap orang berbeda-beda.

Oleh : Bagus Fillian (IMC INSANI)