Ramadhan semakin manis dengan adanya acara “Siraman Manis” atau Silaturrahim imam-imam dari Syuriah dan (Gaza) Palestina. Acara tersebut berlangsung pada hari Selasa malam, 23 Juli 2013 di Masjid Kampus UNDIP Tembalang Semarang. Pada Tahun ini sahabat Al-Aqsa bekerjasama dengan Masjid-Masjid dan Lembaga Dakwah di Indonesia menghadirkan 14 imam Gaza dan Syuriah, yang akan melakukan silaturrahim ke kota-kota Indonesia. Syeikh Muzhafar Salman Alnawati merupakan salah satu imam-imam yang sedang melakukan silaturrahim ke Indonesia itu disambut hangat oleh para pengunjung maskam yang terdiri dari Mahasiswa/i UNDIP dan peserta umum lainnya. Terbukti adanya peningkatan yang biasanya tidak kurang dari 100 jama’ah, kini bertambah lebih banyak dari hari-hari biasanya. Dengan diimami Syeikh Mudzhafar Salman Alnawati, sholat semakin terasa lebih semakin khusyuk. Rampung sholat Isya berjama’ah kemudian dilanjut sholat Tarawih 8 raka’at, lalu sholat witir 3 raka’at. Dalam sholatnya, Syeikh membacakan ayat-ayat Al Qur’an 1 juz yakni dari juz 29. Sebuah rekor yang sangat menarik karena baru kali ini selama Ramadhan 1434 H ada Imam yang membaca sampai sebegitu panjang dan lamanya tetapi justru para jama’ah sangat menikmati setiap gerak sholatnya.
Usai sholat, Syeikh Mudzhafar Salman Alnawati pun mengisi kultum pada malam ini setelah beberapa sambutan dari ketua INSANI yaitu Akhina Lukas Santoro. Isi Kultum tersebut menceritakan tentang pentingnya ilmu bagi para pemuda serta tentang keadaan Masjidil Aqsa sekarang. Pemuda itu harus berilmu supaya bisa menjadi pemimpin kata Syeikh Mudzhafar. “Karena sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat bagi orang-orang yang menuntut ilmu” lanjut Syeikh. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an surat Al-Mujaadilah ayat 11 : “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu penetahuan beberapa derajat”. Orang yang berilmu itu tidaklah sama dengan orang yang berilmu. Surah Az-Zumar: 9 dan Al-Hasyr: 20 menjelaskan bahwa “Allah membandingkan antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui dan ahli surga dengan ahli neraka dengan redaksi yang mirip. Hal ini menunjukkan bahwa beda derajat orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu adalah sama dengan beda derajat ahli surga dengan ahli neraka”. Oleh karena itu, kita sebagai generasi penerus/ calon pemimpin sudah menjadi keharusan untuk berilmu/ memiliki ilmu. Negara Palestina saja bisa melahirkan 2000 hufadz muda. Tak heran di usia muda, para hufaz muda ini sudah mampu berjihad. Jiwa para hufaz tak pernah takut meskipun dihadpkan dengan yahudi/ Israel yang terkenal dengan senjata dan hasil teknologinya yang canggih. Bahkan mereka menciptakan isu-isu tentang kehebatan senjatannya dan pasukan militernya.
Terdapat tiga masjid yang dimuliakan oleh Allah SAW. Ketiga masjid itu adalah masjid Haram, Nabawi dan Aqsa. Keadaan Masjidil aqsa sekarang sangat memprihatinkan. Hal ini dikarenakan letaknya yang berada di Palestina. Padahal Negara tersebut sekarang sedang bersengketa dengan Negara adidaya Israel. Hampir stengah abad dijajah sampai sekarang. Dua kali masjidil Aqsa dibebaskan, keduanya didahului bebasnya Mesir-Palestina dan Syuriah. Tetapi sekarang, Palestina dijajah tapi hanya satu kota yang merdeka yaitu Gaza. Jadi masyarakat Islam dibawah naungan Yahudi tidak diperbolehkan sholat di Masjidil Aqsa. Adapun orang-orang yang diperbolehkan sholat di Masjid tersebut merupakan golongan orang berusia 40 tahun keatas. Tidak cukup itu saja, tindakan Israel semakin menjadi-jadi. Kapal bantuan untuk rakyat gaza yang masuk ke pantai dengan radius 3 km pun akan ditebak. Kalau dulu Mesir sebagai Negara tetangga masih bisa membantu, tapi sekarang mungkin tidak bisa lagi karena di Negara tersebut pun sedang menghadapi suatu problem dimana lawan politik melakukan kudeta terhadap presiden Negara tersebut (Mesir). Hal yang bisa dilakukan kita sebagai umat muslim adalah berjihad membantu rakyat Gaza (Palestina)/ saudara kita yang sedang dijajah yakni dengan cara berjihad ikut memperjuangkan kemerdekaan Palestina jika tidak mampu cukuplah dengan senantiasa mendo’akan supaya terbebas dari orang-orang Yahudi.
Penting kedudukan Al Aqsha bagi umat muslim. Suatu keadaan umat muslim akan dikalahkan non muslim padahal jumlah umat muslim saat itu sangatlah banyak tapi seperti buih di lautan, dan tertipu dengan kenikmatan dunia. Sangat salah jika masjidil Aqsha tida akan ditanyakan Allah pada kita saat di akhirat nanti, dimana kepedulian umat muslim?
Umat muslim yang jauh dari masjidil Aqsha tetap wajib membantu pembebasan masjidil Aqsha, minimal dengan doa. Bantuan Allah sampai saat ini selalu dirasakan oleh para rakyat Palestine. Ditampakkan kecurangan dan kelemahan kaum yahudi.
Media mengatakan senjata Israel sangat canggih. Itu salah besar! Penduduk Gaza merupakan penduduk terbanyak penghafal Al Quran di dunia. Sehingga penduduk Gaza sangat paham isi Al Quran dan tau sifat yahudi yang sudah dijelaskan Allah di Al Quran. Dan Allah tak akan salah dalam memberikan kalam. Sehingga kita tidak peduli apa kata media. Dan sampai sekarang pun Yahudi tidak berani perang terang-terangan dan perang jarak jauh. Tentara mujahid sendiri cepat belajar dari kesalahan-kesalahn perang sebelumnya. Dan sekarang hasilnya, kita sudah memiliki rudal dengan jangkauan 8 km. 8 bulan yang lalu perang terakhir kali, perang hijaratussijjil, tentara mujahid dengan kecanggihan senjata yang dimilki, berhasil memukul mundur tentara yahudi.
Kita menamakan perang itu hijaratussijjil, batu hitam dari dasar neraka. Agar kita bisa mengalahkan pasukan musuh Allah seperti kisah perang gajah, burung ababil melempari pasukan abrahah saat menyerang ka’bah dengan batu yang Allah sediakan dari dasar neraka.
Israel pun kemudian “menyerah” dan dengan liciknya meminta mesir untuk menjadi penengah dalam gencatan senjata ini. Terlihat sekali mereka yang ahli dunia dan takut mati, tak akan bertahan lama berjuang melawan tentara Allah yang sangat mencintai syahid dan tak takut mati karena berjihad.
Selesai tausyiah, beberapa jama’ah pun terdorong untuk bertanya. Pertanyaan pertama disampaikan oleh Akhina Taufik yang menanyakan mengenai Negara mana saja yang telah mendukung Gaza. Dijawab oleh Syeikh Mudzhafar bahwa Qatar mendukung Gaza secara resmi, bahkan dengan obat-obatan. Kemudian Malaysia dan Indonesia dengan mendirikan 7-8 yayasan yang aktif sampai sekarang. Inggris juga membantu dengan membangun yayasan Islam yang bergabung dengan milyader Gaza (tidak semua warga Gaza itu miskin), membangun rumah sakit, Universitas, dll. Tidak secara langsung uang bantuan disalurkan ke warga Gaza, lebih cenderung di kelola terlbih dahulu.
Pertanyaan kedua disampaikan oleh Akhina Ari Adi Sasmita yang menanyakan mengenai pandangan Syeikh terhadap Suriah. Syeikh Mudzafar menuturkan bahwa Suriah adalah orang Islam, pastinya wajib d tolong. Beliau berharap ada yayasan resmi yg membela Suriah walaupun Gaza dalam keadaan perang. Tidak ada seorang pun yang beragama syiah di Gaza, kalopun ada pasti akan langsung di bunuh. Kita dan syiah sangatlah jauh berbeda, bukan syiah tetapi lebih sering disebut rafidah (penolak), sambung beliau.
Sekitar pukul 22.00 WIB, acara pun selesai. Beberapa mahasiswa tak ingin melewatkan momen penting. Mereka berfoto bersama Syeikh Mudzhafar Salman Alnawati. Semoga dengan adanya Siraman Manis ini bisa membuka mata kita terhadap kondisi saudara kita di Gaza, mendoakan senantiasa mendo’akan mereka. Jika perlu dengan berjihad !! ikut membela kemerdekaan rakyat Gaza. Allahu Akbar !!!.
Oleh : Masjid Kampus Undip, Setyo Astuti (INSANI), dan Rosi Fariska (INSANI)