July 20, 2013

Siraman Manis Bersama Syaikh Mudzhafar Salman A. dari Gaza, Palestine

“Siraman Manis,
(silaturahim ramadhan imam2 suriah & palestine d indonesia).”

Tarawih 1juz + Penggalangan Dana Kemanusiaan Saudara-saudara kita di Suriah & Palestine bersama Syaikh Mudzhafar Salman Alnawati Gaza, Palestine.

Hari Selasa, 23 juli 1013, sholat isya’ di masjid kampus undip

SIAPKAN INFAQ TERBAIK ANDA!

July 20, 2013

Kajian Bersama Ustad Yusuf Mansyur Di Tiadakan

assalamualaikum wr. wb.

bagi jamaah masjid kampus undip, kami dari panitia ramadhan masjid kampus undip dan INSANI undip meminta maaf bahwasanya kami belum bisa mengadakan kajian bersama ustad yusuf mansyur pada hari ini sabtu 20 Juli 2013..

July 17, 2013

Menabur Wangi di Taman Surga Rusunawa

Jum’at (12/7/13) Taman Surga berdiri di Rusunawa Undip selama lebih kurang 2 jam dimulai pukul 16.30 WIB. Kajian yang dilaksanaka di Aula BTN Corner ini, sedikitnya diikuti oleh 40-an peserta terdiri dari mahasiswa dan beberapa dosen Kampus Undip. Taujih sore itu diberikan oleh akh Choir, selaku Kadep Syi’ar INSANI Undip. Kegiatan ini penting adanya, karena selain di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, di rusunawa juga banyak sekali Mahasiswa muslim yang membutuhkan siraman rohani dan sentuhan dari rohis INSANI.

“Akidah adalah seleksi alam, siapa yang kuat dia yang bertahan” demikianlah tutur Pak Hartono selaku Dosen di salah satu Fakultas di Undip. Jika dikaji lebih jauh, di setiap Ramadhan kegiatan peribadahan semarak, namun ketika Ramadhan pergi sebagian masyarakat kembali ke posisi semula. Hidup ini singkat, tapi masyarakat muslim kurang begitu memahami dan mempersiapkan dengan baik bekal yang akan dibawanya. Beliau menambahkan “Terkadang saya merasa bahwa hidup ini sangat cepat tiba-tiba sudah berumur 50 th. Jika Idul Fitri tiba, saya tak jarang bertemu sahabat ketika kecil kemudian bercerita masa-masa kanak-kanak, dan mengingat ingat peristiwa-peristiwa masa lalu. kejadian itu terasa dekat, seakan kemarin sore baru terlaksana dan momennya masih kuat dirasa.”

Pemimpin harus diatas rata-rata dan karismatik. Pemimpin sebagai teladan harus memberikan contoh dan baik dan memiliki kelebihan dibandingkan mereka yang dipimpinnya. Pemimpin yang karismatik lebih disenangi daripada pemimpin yang lemah. Para sahabat dahulu, ialah pribadi-pribadi yang berkarakter kepemimpinan tinggi, rakus ilmu dan amal saleh sedangkan untuk kepentingan dunia hanya seadanya. Kebalikan dengan sekarang, justru banyak orang yang berlomba-lomba untuk dunia.

Taman Surga- Rasulullah pernah bersabda “ Jika kamu menemui taman-taman Surga, maka mampirlah sejenak”. Sahabat bertanya “apa itu taman-taman surga ya Rasul?”. Rasul menjawa “Taman-taman surga itu adalah kajian-kajian ilmu, karena disitu juga ada keberkahan dan kebaikan yang banyak ”.

Ikhlas- dalam kehidupan sehari-hari, kita dituntut untuk senantiasa ikhlas menajalankan ibadah. Namun, ikhlas itu sangatlah sulit karena tidak murni pamrih. Pamrihnya ikhlas adalah kepada Allah semata, bukan kepada makhluknya. Para sahabat dahulu, jika menghadapi sebuah masalah maka yang dilakukan adalah lapor kepada Allah dan minta ganti juga kepada Allah. Ikhlas ialah meninggalkan hal-hal kecil untuk mendapatkan ganti yang lebih besar. Hal-hal kecil ialah penghargaan yang diberikan oleh manusia, sedangkan ganti yang lebih besar adalah nikmat yang akan diberikan oleh Allah.

Oleh : Bagus Fillian (IMC INSANI)

July 17, 2013

“Ketika Nafas Menjadi Tasbih” Bersama Bapak. Prof. Sudharto P. Hadi, MES. PH. D.

Kamis sore, 11 Juli 2013 merupakan Kajian Ifthor yang spesial karena pembicaranya adalah Rektor Universitas Diponegoro, Bapak Prof. Sudharto P. Hadi, MES.Ph.D.

Patut bersyukur karena bertemu lagi dengan bulan ramadhan di mana Ketika nafas menjadi tasbih, tidur menjadi ibadah, ketika doa-doa menjadi makbul, pahala dilipatgandakan. Dan dimudahkan untuk melakukan amal sholeh.

Dalam tausyiahnya beliau menyampaikan bahwa bulan Ramadhan merupakan wahana untuk meningkatkan ketaqwaan. Sebagaimana yang difirmankan Allah dalam surat al Baqoroh ayat 183, di mana puasa betujuan agar kita menjadi insan yang bertaqwa.

Dalam pandangan beliau bertaqwa berarti meningkatkaan kualitas kehidupan dan hal itu merupakah sebuah amanah. Jika hari ini kita leboih baik dari hari kemarin maka… maka ramadhan menjadi kesempatan untuk meningkatkan kualitas keimanan kita. Taqwa yang kita pahami adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya tidak hanya dalam lingkup  pribadi, tetapi juga dalam lingkup sosial. Puasa tidak hanya menahan diri dari makan dan minum serta perbuatan yang dilarang Allah, tetapi juga menimbulkan empati terhadap sesame kita yang tidak mampu. Jika setiap ramadhan kita mampu menjadi  manusia-manusia yang bertaqwa, maka baldatun toyyibun sudah ada di tangan kita. Namun kenyataannya, kehidupan berbangsa dan bernegara masih banyak kekacauan.

Terkait dengan ketakwaan di lingkungan kampus, kiat-kiat untuk meningkatkannya di lingkungan kampus, baik mahasiswa, dosen, maupun staf,

Terkait dengan kehidupan di kampus, Bapak Sudharto mengungkapkan bahwa lingkungan kampus sangat beragam seperti Bangsa Indonesia, terdiri dari bernagai macam suku, bahasa, dan agama. Maka salah satu kiat untuk meningkatkan ketaqwaan  di lingkungan kampus bagi mahasiswa, dosen, maupun staf adalah dengan menghargai perbedaan. Karena perbedaan  adalah fitrah, perbedaan adalah berkah, sehingga kampus harus menjadi wahana menyemai toleransi terhadap keberagaman tersebut. Itu dalam kaitan hablum minannas (hubungan manusia dengan manusia).

Lalu, kaitannya dengan hablum minallah (hubungan manusia kepada Allah), tentunya kita harus menjadi teladan yang mampu menerapkan nilai-nilai islam dalam kehidupan sehari-hari dan menghargai agama lain.  Kegiatan kajian dan lain-lain, yang dilakukan oleh INSANI adalah bagian dari proses untuk menyemai nilai moral sebagai mahasiswa. Dengan pemahaman yang baik diharapkan kita menjadi sarjana yang tidak hanya cerdas tetapi juga peka, excellent with soul, unggul tetapi juga punya hati. Contoh saat kita mengembangkan IPTEK, kita harus berpikir apakah hal tersebut akan bermanfaat bagi masyarakat.

Terkait kegiatan mentoring, Pak Sudharto berpendapat bahwa mentoring merupakan kegiatan yang positif, yang pantas untuk dilestarikan dan dilanjutkan. Karena dalam pandangan beliau, mentoring bukan hanya dalam arti pemahaman secara tekstual tetapi kontektual, yaitu bagimana kita bisa mengamalkan pemahaman yang kita dapatkan dalam kehidupan sehari-hari.. diharapkan mentoring akan menjadi sesuatu yang sangat bermakna dan peserta mentoring akan menjadi teladan bagi mahasiswa lain, yaitu bagaimana ia berperilaku sebagai mahasiswa muslin dan menghargai eksistensi teman-teman lain.

Pada kesempatan tersebut Pak Rektor juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas diselenngarakannya kegiatan Kajian Ifthar yang dilaksanakan oleh teman-teman INSANI. Beliau merasa senang dengan kegiatan tersebut karena mendukung proses penyemaian moral mahasiswa.

Oleh : Rini Indah S. (BPMAIU)

Proudly powered by WordPress | Theme: Spiko by Spicethemes